Aku menyebutnya kurungan tanpa nama.
Jiwaku terkukung dalam jamban yang terlihat bersih
dari luar, namun kotor di didalamnya. Kegelapan dan kepengapan hati yang selalu
mendera. Bergelayut mesra seolah tak ingin lepas.
Aku menamainya kurungan tanpa nama.
Terlihat indah namun penuh kemunafikan. Ingin
berontak, namun keyakinan terlalu lemah. Meronta dalam batin, hingga yang
tersisa hanya rasa sesak. Hampa.
Aku memanggilnya kurungan tanpa nama. Sejenis
borgol yang membuatku susah lepas. Sejenis sabu-sabu yang membuatku lepas
kendali, namun tak mampu pergi. Aku si jiwa tanpa nyawa yang mengharap satu
asa. Segera terlepas dari jeruji besi, lalu menghilang tak kembali.
Jeruji kenistaan yang menggerogoti jiwaku. Mampukah
aku melawan? Sedangkan Mereka hanya sebagai penonton, tak bisa berbuat apa-apa.
Aku yang teraniaya, hanya bisa tergolek lemah. Menanti detik-detik sang
malaikat datang mencabut nyawa.
Hina sekali diriku... :'(
udah saya follow
BalasHapusdi tunggu ya follbacknya di blog aku :)
hau-do-ra.blogspot.com
Hai Haura.. maaf ya baru balas. Aku sudah mampir ke blog kamu cuma kesulitan follownya. aku nggak nemu tombol joinnya..
BalasHapus