Selasa, 24 Juni 2014

GARNETA: GIVE ME LOVE!


Part 1

“Aku menyukaimu. Maukah kau jadi pacarku?”
“....”
“....”
“Maaf, aku tidak bisa Garneta!”
(gubrakkk... lagi-lagi ditolak! duniaku berputar lebih cepat dan aku seperti tersedot dalam lubang kepedihan yang gelap dan pekat, siapapun tolong akuuu....!)

Kata-kata itu masih ku ingat sampai sekarang. Untuk kesekian kalinya aku ditolak oleh pria. Nasibku memang tidak sebaik Kak Renata. Kakakku yang memang notabene lebih cantik dariku, begitu mudahnya mendapatkan pria yang ia suka. Bahkan Kak Renata tidak perlu mengutarakan perasaannya terlebih dahulu pada pria-pria yang dia sukai seperti yang kulakukan. Karena perasaan Kak Renata tidak pernah bertepuk sebelah tangan. Oh Tuhan, Kenapa kau tidak mengundangku saat pembagian wajah cantik? aku pasti akan rela mengantri meski diantrian nomor terkahir. (T_T nangis sambil guling-guling)

Apa mungkin wajahku kurang menarik? Aku menatap bayanganku di dalam cermin. Tidak ada yang salah dengan wajahku. Aku juga terlalu jelek. Hidungku tidak sepesek Rina nose. Pipiku juga tidak tembem seperti bakpau. Mataku bulat, kalau senyum membentuk bulan sabit. Gigiku juga putih dan rapih. Tinggi dan berat badanku termasuk kategori proporsional. Ya, meskipun tidak setinggi kak Renata yang memiliki tubuh bak Model profesional. Yang pasti wajah dan tubuhku masih orisinil, belum dijamah oleh peralatan kecantikan apapun. Tapi kenapa mereka menolak cintaku???

“Sayang... Keluarga Damian sudah datang. Ayo cepat keluar!” itu suara Mamaku yang cerewet. Oh, nasib burukku datang lagi. Damian, cowok superkeren yang diperkenalkan saat makan malam keluarga Dinata dan Guntoro sebulan lalu. Aku pasti akan jatuh cinta padanya. Lalu dia akan menolakku seperti lelaki lain. Oo, poor girl. Pria tampan memang kejam. Tapi entah kenapa aku selalu terpesona oleh ketampanan mereka.. huhuu ini seperti kutukan bagiku.
Aku merapikan gaun pink yang ku kenakan. Aku mengeluarkan jurus ampuh penghilang rasa grogi. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan-lahan. Meskipun efeknya tidak lama, namun aku selalu mempraktekkannya.
***

Aku berada di ruang tamu. Membisu tanpa sepatah katapun. Orangtuaku tampak asyik mengobrol dengan keluarga Guntoro. Entah apa yang mereka bicarakan, akupun tidak terlalu tertarik dengan obrolan mereka. Aku lebih tertarik menatap wajah superkeren yang duduk tidak jauh dari tempatku duduk. Wajahnya supertampan. Kemeja dongker yang ia kenakan begitu pas membentuk badannya yang bidang, hampir membuatku mimisan.
Tapi sayang, pria itu tak menghiraukan keadaan di sekitarnya. Terlalu fokus dengan gadget ditangannya. Sedikit menguntungkanku, aku jadi lebih puas memandanginya.
“Selamat sore...” Suara lembut itu bak dentingan mozart yang menenangkan seketika membuyarkan fantasiku.
Semua pandangan tertuju pada pemilik suara, kecuali aku. Karna aku tau siapa pemilik suara itu. Yup, Kakaku yang selalu lebih unggul dariku, Renata Alwi Dinata .
“Renata, kemari sayang! Perkenalkan ini Om Guntoro. Dan ini anaknya Om Guntoro, namanya Damian Fready Guntoro.” Mamaku langsung memperkenalkan Kak Renata pada Keluarga Guntoro. Kak Renata menyalami Om Guntoro dan Damian. Perasaan tidak suka langsung menyerangku, saat Damian begitu intens menatap Kak Renata. Tidak seperti waktu Kak Renata belum datang, lelaki itu lebih tertarik dengan gadgetnya daripada menatapku. Jangankan menatap, melirikpun tidak!!! Aaarrggh... Menyebalkan.

***
Aku menatap rerumputan yang basah karena hujan semalam dari balik terali jendela kamar. Begitu hijau dan tampak segar. Seolah-olah mengejekku atas kemuraman wajahku yang tak dapat kututupi dari siapapun. Andai aku memegang gunting rumput saat ini, aku akan memotong mereka sampai habis, takkan kusisakan walau sejumput.

Aku menarik nafas panjang. Menghirup udara pagi yang begitu sejuk. Memenuhi rongga paru-paruku dengan pasokan oksigen. Ah, Segaarrnyaa....

Tiba-tiba saja wajah Damian melintas dalam benakku. Sedang apakah Damian kalau pagi-pagi begini? Apakah ia sudah bangun? atau ia masih tertidur pulas dalam selimut tebal dengan bertelanjang dada sambil mendengkur? Fantasi liar tentang Damian berkelebat dalam pikiranku.

Mendengkur? Hei, apa yang kupikirkan. Mana mungkin pria superkeren seperti Damian tidur mendengkur. Damian itu terlalu manis untuk tidur mendengkur, gumamku dalam hati dengan seulas senyum. Senyum khas yang selalu ku keluarkan bila aku sedang berfantasi tentang pria idamanku.

Apa yang tidak mungkin? Kau saja yang cantik selalu tidur mendengkur! Sela kata hatiku yang lain. Aku membenarkan kata hatiku yang satu ini.
Semua orang berpotensi tidur mendengkur, tidak terkecuali Damian. Kau saja yang terlalu naif, menganggap Damian lelaki sempurna tanpa cela.  Dia itu juga manusia, sama sepertimu. Bukankah kau juga terlihat sempurna, lalu kenapa kau selalu ditolak oleh pria yang kau sukai? Bisik kata hatiku.
Aku sempat tersinggung dengan ucapan hatiku sendiri yang menyinggung tentang nasibku yang tak terlalu beruntung dalam hal asmara, tapi tidak bisa dipungkiri pernyataan itu tak salah.

Arrgh... aku mengacak rambutku frustasi. Pagi-pagi sudah dibuat stress oleh pikiranku sendiri. Damian, pria itu benar-benar bencana bagiku. Bencana terindah.

***
Malam hari..
Kulihat Kak Renata berjalan melintasi kamarku saat aku hendak keluar. Ia mengenakan gaun berwarna marun, gaun itu tidak oernah ku lihat sebelumnya. Ia juga mengenakan polesan make up yang cukup tebal. Aku bersiul menggodanya.
Dia membalikkan badannya.
“Ya Ampun, Garneta. Buat kaget aja, kakak kira ada preman terminal masuk ke rumah ini.” Ia terkikik.
Aku memberengut kesal mendengar ucapannya.
Hihihi.. AKu menirukan gaya cekikikannya Kak Renata.” Mau kemana sih kak? Kencan ya? Loh bukannya kakak udah putus sama Kak Rai? Balikan lagi ya? Ciee ciee..” Pertanyaan itu meluncur mulus dari bibir mungilku.
 “Ih, mau tau aja. Urusan orang gede. Anak kecil gak boleh tau.”
“umm.. Tunggu. Kalo dilihat dari dandanan kakak yang supermenor ini, aku menyangsikan kakak balikan lagi sama kak Rai.” Ujarku berlagak ala detektive.” Ooh... Jangan-jangan kakak mau kencan sama Om-om ya..” tudingku.
Kak Renata melotot, tampaknya ia kesal dengan ucapanku.”Garnetaa.....!!!”
Sebelum ia melampiaskan kemarahannya, aku buru-buru masuk ke kamar dan menutup pintu lalu menguncinya agar kak Renata tidak dapat masuk. Dari dalam aku masih bisa mendengar teriakan kak Renata yang memaki-makiku. Tapi tidak sampai dengan kata-kata kotor. Kami cukup terhormat untuk mengucapkan kata-kata kotor yang nantinya akan mencemari mulut kami yang bebas dari kuman ini. Terkecuali fantasi jorok yang menari-nari di benakku saat membayangkan lelaki tampan. J aku benar-benar belum bisa mengendalikannya...
***
Mataku masih belum bisa terpejam. Biasanya aku selalu tidur di bawah jam sepuluh malam. AKu tidak bisa membayangkan besok aku akan tertidur saat perkuliahan dengan Prof Jaka Wurianto, Dosen ekonomi  yang membuatku nyaris menguap ketika mengikuti  matakuliahnya. Caranya mengajar begitu monoton dan membosankan. Kukira semua mahasiswa yang pernah ia ajar akan menyetujui ucapanku...

Samar-sama aku mendengar suara deru mobil di depan rumah. Itu pasti Kak Renata. AKu terkikik saat mengingat kejadian sesaat sebelum kak Renata pergi. Aku menajamkan pendengaranku. Deru mobil itu tidak ada lagi, digantikan suara tawa kak Renata dan seseorang. Pasti mereka tidak sadar kalau tawa mereka itu bisa membangunkan tetangga sebelah.

Rasa penasaranku muncul. Siapa sih teman kencan kak renata? AKu beringsut dari ranjangku, melangkah menuju balkon.
Aku terkejut saat melihat Damian sedang berdiri di samping mobil sport berwarna merah bersama kak Renata.
Dadaku bergemuruh, jantungku berdegup kencang seolah hendak melompat dari tempatnya.
Ternyata Kak Renata bukan kencan dengan Om-om, tapi dia kencan dengan Damian. Oh,, tidak! Aku benar-benar tidak rela mereka kencan, apalagi sampai jadian.
Aku masih belum beranjak dari tempatku. Mataku terbelalak saat melihat wajah Kak Damian perlahan-lahan mendekat ke wajah kak Renata. Biasanya kalau di drama romantis yang pernah aku tonton, jika seorang pria mendekatkan wajahnya ke wajah wanita, itu artinya mereka akan ber*kiss*an.
“Jaaangaaannn.....!”
Pekikku dengan suara melengking diudara. Teriakan itu keluar tanpa aku sadari.
Ku lihat kak Damian dan Kak Renata menatapku dengan pandangan tak percaya. Aku tak tau apa yang mereka pikirkan dengan tindakan bodohku barusan. Tapi hatiku sedikit lega, setidaknya kak Damian tidak jadi mencium kak Renata. Misiku berhasil, meski tanpa sengaja. Aku tersenyum puas.
“Neta, Apa yang kamu lakukan di situ?” tanya kak Renata sewot.”Kamu ngintip ya!”
“ Yee, sapa bilang. Kebetulan Neta sudah ada di sini dari tadi. Kalian aja yang tidak nyadar. Seharusnya Neta yang tanya sama kakak, nagapain berduaan dengan Kak Damian?”
“Anak kecil mau tau aja. Masuk sana!”
Aku menjulurkan lidahku. “Oh, jadi om-om yang tadi ngajak kencan kakak itu ternyata kak Damian toh?”
Ejekku.
Kulihat ekspresi wajah kak Damian berubah. Mungkin karena aku bilang Om-om kali ya, haha... Bodo amat deh. Yang penting aku puas bales rasa sakit hati aku sama mereka.
“Om Damian, kapan-kapan kita jalan yuk. Masa jalannya cuma sama tante-tante doang sih.” aku terkekeh melihat ekpresi mereka berdua. Puas sekaligus bahagia. Aku benar-benar puas jahilin mereka malam ini. Aku rasa tidurku akan nyenyak nanti malam. J
To be continue....
Copyright© 2014

1 komentar:

  1. TRADING ONLINE TERPERCAYA
    Ini dia, Broker Trading yang Transaksi Aman dan Proses Cepat
    HASHTAG OPTION merupakan platform trading Binary Option berbasis di Indonesia.
    Kami menawarkan produk-produk Cryptocurrency & Forex.

    yuk gabung yukkk visit link nya www.hashtagoption.com
    Minimal DP Rp. 50.000,- dapat BONUS Depo awal 10%** T&C
    - Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
    - Sistem Edukasi Professional
    - Trading di peralatan apa pun
    - Ada banyak alat analisis
    - Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
    - Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT

    Ada BONUS REFERRAL juga lohhh...
    Bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover....

    Kami juga menyediakan AKUN DEMO untuk Trader HASHTAG OPTION yang ingin berlatih, sampai kamu benar-benar bisa menuju AKUN REAL

    BalasHapus